Apa yang salah dengan setatus janda?

Seorang teman bercerita kepada saya dengan icon sedih, masa Mbak atasanku, seorang wanita dengan gelar master, ngomongnya gini, ih, amit-amit deh saya kalo harus cerai. Itu kan hal yang paling memalukan? Apa ga bisa dipertahankan saja? Kenapa harus cerai sih? Mengalah aja kenapa?'

Helloo! Emang kenapa sih kalo 'Janda'? Salahkah? Apa pernah tertulis di dalam daftar yang ingin kita capai, sebuah status atau keinginan untuk menjadi janda atau duda? Enggak ada toh? Lalu haruskah kita memojokkan apalagi menghakimi seseorang, teman pula lagi, yang tiba-tiba menyandang status janda? Haruskah kita menambah beban kehidupannya dengan kecaman kita? Bukankah Allah telah menciptakan segala sesuatunya secara berpasangan? Ada wanita ada pria, ada siang ada malam, ada yang pernikahan ada pula perceraian [walau itu adalah hal yang dibenciNya].
Janda . Adalah gelar yang diraih dengan terpaksa. Aku yakin, tidak ada seorang pun dari kita, yang ingin gagal dalam membina rumah tangga. Namun kita bisa apa, jika biduk perkawinan yang sedang kita kayuh, tiba-tiba menghadapi badai kehidupan, yang akhirnya membuat biduk cinta ini kandas di tengah perjalanan? Haruskah kita bertahan dalam kemunafikan? Berupaya keras mempertahankan biduk yang telah pecah delapan dan mustahil untuk lanjutkan perjalanan?
Sebagai orang luar, tentu kita tak pernah tau sedetilnya sebab musabab perpisahan mereka. Dan percaya deh, sebelum menempuh perpisahan itu, tentu keduanya [atau si penggugat] telah menganalisa secara mendalam, tentang baik buruknya keputusan yang harus ditempuh itu. Jadi menurutku sih, kalo kita memang belum mampu meringankan 'derita' si teman, mending kita diem dan menghargai aja deh apa yang menjadi pertimbangan dan keputusan mereka. Ga usah ikut campur, apalagi menghakimi. Mending kita urus saja rumah tangga kita sendiri, agar bertahan harmonis dan selaras, hingga tak menuju pada kisah tragis seperti perceraian.
Mengapa tidak kita coba saja untuk bertimbang rasa. Mencoba memposisikan diri kita di posisinya. Tidakkah kita akan sedih dan terpojok oleh cemoohan dan kecaman-kecaman itu? Menjadi janda itu jelas bukan hal yang mudah. Beban berat menanti, mulai dari harus menghidupi diri sendiri, juga harus menghidupi anak-anak. Bertindak sebagai ibu sekaligus juga sebagai ayah, belum lagi bagi yang berusia muda, masalah kebutuhan biologis juga menjadi masalah tersendiri. Jadi, please deh, yuk kita coba berempathy atas ketidakmujuran yang menimpa mereka. Dan ingat, wanita-wanita ini, bisa saja adalah ibu kita, keponakan-keponakan kita, bibi kita, tetangga kita, atau jangan-jangan malah diri kita sendiri [kaum wanita], who knows?
Dan bagi sahabatku, para wanita yang saat ini sedang tidak beruntung dalam perkawinannya [menjadi janda],
keep in mind deh , bahwa menjadi janda hanya pergantian status. Tidak serta merta membuat seseorang menjadi lebih rendah derajatnya, toh? Tidaklah harus membuat si janda ini menjadi bahan cemoohan. Apakah ada jaminan bahwa kita-kita yang berstatus istri atau suami menjadi orang-orang yang lebih mulia?
Singkirkan perasaan minder karena menjadi janda, gantilah dengan rasa bangga, setidaknya pada diri sendiri, yang telah berani menyandang status yang entah kenapa masih terus dipandang sebagai aib, di era yang telah demikian moderen ini. Pada masa di mana masyarakatnya telah mengecap pendidikan menengah ke atas bahkan jauh lebih tinggi. Jangan biarkan dirimu terpengaruh oleh stigma negatif itu, paculah diri untuk terus berkarya, untuk tetap lanjutkan langkah kehidupan. Jaga diri baik-baik, dan buktikan pada masyarakat luas, bahwa menjadi JANDA, tidak akan menuntunmu untuk 'mengganggu suami orang, untuk menggantungkan hidupmu pada orang lain. Show them, that you are the independent women, who can take care your self as well as your children.
Tak perlu malu karena gagal berumah tangga, karena kegagalan adalah langkah awal memperbaiki diri, demi kebaikan-kebaikan di masa selanjutnya. Not only Move On, but you are in the MOVE UP step to achieve a better future. Ayo bangkit, masa depan cemerlang sedang menantimu di depan sana.

Komentar

  1. Men's Silver Necklace - Tinting with Mens Black Titanium Weddingbands
    Men's Silver Necklace is a silver titanium tube piece of leather for men who enjoy is titanium expensive beautiful silver and high quality stainless snow peak titanium steel knurled jewelry in a sleek, gold and titanium mountain bikes smoky- titanium pots and pans

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulang Tahun Tanpa Ayah

Masa Lalu

Pilihan